Dampak Status Sosial Ekonomi terhadap Kelangsungan Hidup Pasien Kanker: Sebuah Tinjauan Mendalam

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Meskipun kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan kanker telah meningkatkan angka harapan hidup, tidak semua pasien mendapatkan hasil yang sama. Salah satu faktor yang signifikan mempengaruhi kelangsungan hidup pasien kanker adalah status sosial ekonomi (SES). Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana status sosial ekonomi berdampak pada kelangsungan hidup pasien kanker, berdasarkan penelitian terbaru.

Pengaruh Status Sosial Ekonomi dalam Perawatan Kanker

Status sosial ekonomi mengacu pada posisi individu atau kelompok dalam hierarki sosial, yang biasanya diukur melalui pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Penelitian menunjukkan bahwa SES yang lebih rendah dikaitkan dengan prognosis kanker yang lebih buruk. Ini terjadi karena beberapa faktor:

  1. Akses terhadap Perawatan Kesehatan: Individu dengan SES rendah sering kali memiliki akses yang terbatas terhadap fasilitas kesehatan berkualitas, termasuk pengobatan kanker. Mereka mungkin tidak memiliki asuransi kesehatan atau sumber daya untuk membiayai perawatan medis yang mahal, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
  2. Kepatuhan terhadap Pengobatan: Tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi pemahaman pasien tentang pentingnya pengobatan yang tepat waktu dan mengikuti anjuran medis. Selain itu, biaya pengobatan yang tinggi dapat menyebabkan pasien dari kelompok SES rendah menghindari atau menghentikan pengobatan lebih awal.
  3. Gaya Hidup dan Faktor Risiko: Individu dengan SES rendah lebih mungkin terpapar faktor risiko kanker, seperti merokok, obesitas, dan diet yang tidak sehat. Gaya hidup yang kurang sehat ini, dikombinasikan dengan kurangnya akses terhadap perawatan pencegahan, meningkatkan risiko terkena kanker dan memperburuk prognosis.

Studi Kasus: Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Berdasarkan SES

Penelitian yang dikaji dalam artikel ini menyoroti hubungan antara SES dan kelangsungan hidup pasien kanker. Analisis terhadap data pasien menunjukkan bahwa mereka yang berasal dari kelompok SES rendah memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kelompok SES tinggi. Perbedaan ini terlihat jelas pada berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, paru-paru, dan usus besar.

Tantangan dalam Mengatasi Disparitas SES

Mengurangi disparitas dalam kelangsungan hidup pasien kanker berdasarkan SES memerlukan pendekatan yang komprehensif. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

  1. Peningkatan Akses terhadap Asuransi Kesehatan: Memberikan akses yang lebih luas terhadap asuransi kesehatan dapat membantu mengurangi beban biaya pengobatan dan memastikan bahwa semua pasien mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
  2. Edukasi dan Promosi Kesehatan: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan kanker melalui program edukasi masyarakat, terutama di kalangan kelompok SES rendah.
  3. Penelitian Lanjutan: Memperluas penelitian tentang hubungan antara SES dan kanker untuk mengidentifikasi faktor-faktor spesifik yang dapat ditargetkan dalam intervensi kesehatan masyarakat.

Kesimpulan

Status sosial ekonomi memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup pasien kanker. Pasien dari kelompok SES rendah menghadapi berbagai hambatan dalam mendapatkan perawatan yang memadai, yang berdampak negatif pada prognosis mereka. Untuk mengurangi disparitas ini, diperlukan upaya yang terkoordinasi dari berbagai sektor, termasuk kebijakan kesehatan, pendidikan, dan penelitian ilmiah. Dengan demikian, diharapkan bahwa setiap pasien, terlepas dari latar belakang sosial ekonominya, dapat memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan hidup dan sembuh dari kanker.

Link Journal : https://scholar.unair.ac.id/en/publications/effects-of-socioeconomic-status-on-cancer-patient-survival-counte

By Admin